Gubernur Aceh; Obat Kuat Plus Ayam Sayur


Ramadan kali ini, tidak menyurutkan semangat para mahasiswa Aceh untuk terus mengingatkan pemerintahan yang saat ini dikendalikan Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar. Menurut mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Penyelamata Uang Rakyat (Gempur), kinerja pemerintahan sekarang tidak banyak membahagiakan rakyat, yang ada malah munculnya aktor baru yang suka maling uang rakyat.
Selasa 1 September lalu, puluhan mahasiswa mendatangi kantor Gubernur Aceh. Mereka mendesak mendesak Irwandi mengganti kepala dinas terlibat korupsi. Kali ini Irwandi mendapat hadiah istimewa, seekor ayam sayur dari mahasiswa sebagai perlambang lemahnya gerakan Irwandi melakukan percepatan pembangunan.
Namanya ayam sayur, berdiri untuk lari saja susahnya minta ampun, kandang tempatnya berteduh tidak boleh ribut, berangin, termasuk suara-suara ledakan. Jika itu terjadi, ayam sayur biasanya stres dan sakit-sakitan, tak jarang mati sebagai bentuk 'protes' kepada peternak. Semoga saja, simbol ayam kampung itu tidak diibaratkan sebenar-benarnya sifat ayam. Cukup pada sisi kinerjanya yang lemah.
Hadiah ayam sayur yang dipersembahkan mahasiswa untuk orang nomor satu di jajaran eksekutif Aceh, kemarin merupakan kejutan kedua selama Irwandi memimpin provinsi berpenduduk lebih kurang 4,6 juta jiwa ini. Sebelumnya, pada 3 November 2008, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Unsyiah menyerahkan sekotak obat kuat untuk sang gubernur. Waktu itu mahasiswa berharap kinerja Irwandi bisa lebih kuat untuk membawa rakyat daerah ini mencapai hidup sejahtera.
Setelah sekitar sembilan bulan dari peristiwa penyerahan obat kuat tersebut, kalangan mahasiswa menilai kinerja Irwandi Yusuf-Muhammad Nazar masih tetap lemah.
Indikasi lemahnya kinerja Irwandi-Nazar, menurut Gempur, sudah terlihat sejak 2008, di mana daya serap APBA waktu itu di bawah 50 persen. Selain dari kalangan mahasiswa, kritik untuk pemerintahan Irwandi juga datang dari berbagai lini. Pihak legislatif telah beberapa kali mengingatkan agar Irwandi bisa lebih gesit bekerja memimpin rakyat Aceh. Bahkan, dewan secara gamblang membeberkan berbagai kasus tidak becusnya pemerintahan saat ini menyelesaikan program pro rakyat. Banyak temuan pansus di daerah terkait realisasi pembangunan yang tidak sempurna, beberapa proyek malah ditinggalkan begitu saja. Untuk tahun 2009 saja proyek fisik baru mencapai 22 persen, sementara waktu sudah hampir menjelang tutup tahun.
Kinerja pemerintahan Irwandi dan Muhammad Nazar belakangan memunculkan persoalan baru. Sejumlah kepala dinas dan beberapa pejabat lain termasuk bupati mulai terseret ke kubangan dugaan korupsi. Baru-baru ini Kepala Dinas Pendidikan Aceh ditahan atas dugaan penyelewengan keuangan negara, Kadis Pertambangan Dan Energi sudah sejak lama ditahan di Jakarta. Beberapa pejabat lain sedang dalam proses 'menanti' masuk ke jeruji besi.
Di tengah kampanye gerakan pemerintahan yang bersih, seperti sejak awal dijadikan kampanye politiknya oleh pemerintah yang memimpin Aceh saat ini, dalam perjalanannya malah bertemu 'batunya'. Alih- alih bersih, beberapa proyek malah bermasalah, termasuk dana beasiswa untuk pendidikan di Aceh.
Obat Kuat dan Ayam Sayur hadiah dari mahasiswa itu, mudah-mudahan mengingatkan Gubernur bahwa pekerjaanya itu tidak mudah. Perlu keseriusan memimpin Aceh ke depan. Pola kerja eksektif perlu disegarkan kembali sehingga ruh pembangunan Aceh kian terasa oleh rakyat.
Tahun 2009 kinerja pemerintahan harus lebih maksimal. Jika tidak dan terus loyo, tak menutup kemungkinan ada Obat Kuat dan Ayam Sayur jilid II untuk Gubernur. Semoga tidak!

===kartun : M Sampe EdwardS==

1 Comments

Previous Post Next Post