Bismillah di Tahun 1429 Hijriyah

Tanpa ingar bingar liputan media dan tanpa sambutan pesta diskon supermarket, umat Islam di antero dunia, termasuk di Aceh merayakan tahun baru 1 Muharram 1429 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 10 Januari 2008 Masehi. Untuk sistem kalender penanggalan, dalam Islam digunakan istilah tahun Hijriyah, yang diawali dengan migrasi (hijrah) Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dari Makkah ke Madinah. Suatu proses yang tidak mudah untuk dilakukan waktu itu. Suatu proses migrasi yang panjang, berat, dan melelahkan. Dan semua proses ini berjalan dalam balutan iman sebagai wujud ketaatan dan penghambaan atas perintah Sang Khalik.
Hikmah yang diajarkan dari momentum hijrah Nabi ini, ialah perlunya manusia berhijrah, bermigrasi untuk menjadi lebih baik. Berpindah dari kebiasaan buruk masa lalu ke arah amalan yang lebih baik adalah hijrah dalam tataran perbuatan. Meninggalkan sikap sering bermusuhan antarsesama dan berpindah ke arah sikap saling berkasih sayang adalah cermin orang-orang memahami makna hijrah sesunguhnya. Banyak hikmah lain yang diajarkan dari migrasi pertama Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah kesabaran dalam menjalani proses panjang perpindahan itu, sehingga proses migrasi dari kejahiliyahan ke arah cahaya Islam setidaknya perlu waktu 23 tahun.
Kita yang hari ini hanya mendapati jejak dari proses sejarah saat itu, perlu merenungkan kembali hakikat paling dalam dari hijrah tersebut untuk kemudian dijadikan teladan hidup. Meninggalkan kebiasaan yang tidak lazim bukan hal mudah, meninggalkan kebiasaan saling curiga juga bukan hal yang gampang. Semuanya harus dengan pengorbanan yang tulus, seperti teladan yang pernah dicontohkan Nabi dan para sahabatnya.
Kemarin kita masih sering bertikai untuk sesuatu yang tidak saling setuju dan menemukan titik temu, maka pengorbanan untuk bisa bersepakat di atas kepentingan orang banyak adalah sebuah migrasi sikap untuk sama-sama menyudahi pertikaian, yaitu damai. Proses ini sedang dan akan terus kita jalani. Perlu waktu menapaki jalan yang penuh liku ini. Di sana akan banyak kita jumpai kerikil tajam penghambat kesempurnaan damai. Tetapi, jika kita mau belajar dari sejarah hijrah, maka pengorbanan itu harus pula dilalui dengan penuh keikhlasan sehingga kerikil tajam yang menghambat proses hijrah kita akan tetap terjaga sehingga cita-cita bersama--yang menjadi impian semua--akan segera menjelma.
Untuk itu, memasuki awal tahun baru Islam ini, wajib kiranya mengikuti apa yang dipesankan oleh tokoh ulama kita, Prof Dr Tgk Muslim Ibrahim MA, yaitu memulai langkah dengan ucapan bismillah sebagai permulaan kita dalam bertindak di awal tahun baru ini. Bismillah menyongsong Aceh yang lebih bermartabat, bismillah memulai hidup dengan semangat baru, bismillah untuk mandiri dari segala ketergantungan kepada yang lain. Bismillah, untuk meninggalkan segala bentuk itikad yang tidak baik agar negeri ini tetap aman, damai, sehingga kesejahteraan yang menjadi cita-cita bersama akan segera terwujud sempurna. Bismillah untuk memulai langkah bersama memerangi semua ketidakadilan, penyelewengan, dan kejahatan yang muncul di hadapan kita. Selamat Tahun Baru Islam 1429 Hijriah

Post a Comment

Previous Post Next Post