BANYAK di antara kita mengeluarkan banyak biaya untuk kursus atau mengikuti
seminar percepatan rezeki, menjadi pengusaha sukses, dan banyak pelatihan lain
agar kekayaan, kesejahteraan itu wujud.
Tidak sedikit yang merasa tak berhasil dan rezeki juga keberkahan hidup tak
kunjung tiba.
Tahukan Anda, ternyata ada beberapa hal yang menghalangi rezeki
itu sampai kepada kita. Apa saja yang menyebabkan terhalangnya sumber-sumber
penghidupan bagi kita?
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali,
yang lebih akrab dengan panggilan Lem Faisal, malam mengurai dengan
rinci sebab-sebab terhalangya rezeki tersebut.
Dalam kitab Ta'limul Muta'alim, seperti diuraikan Lem Faisal, rezeki itu
terhalang salah satunya disebabkan karena seseorang berlaku dosa dan
bergelimang kemaksiatan kepada Allah Swt.
"Ada banyak penyebab atau kondisi yang menyebabkan Allah SWT
"menahan" rezeki yang bersangkutan. Diantaranya karena dosa dan
maksiat yang dilakukan seseorang hamba," ungkap Tgk Faisal Ali.
Menurut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh ini, dosa adalah
penghalang utama datangnya rezeki. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya
seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya." (HR
Ahmad).
"Jika dosa menyumbat aliran rezeki, maka taubat akan membukanya. Karena
itu, bila rezeki terasa susah, perbanyaklah taubat, dengan hati, ucapan dan
perbuatan kita serta memperbanyak ibadah," jelas ulama yang akrab disapa
Abu Sibreh ini.
Pimpinan Dayah Mahyal 'Ulum Al Aziziyah Sibreh ini menambahkan, maksiat dan
kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi
timbangan, praktik mark-up, dan lainnya akan membuat rezeki kita tidak berkah.
Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang.
Ciri rezeki yang tidak berkah itu mudah dikeluarkan untuk hal sia-sia,
tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah SWT serta
membawa penyakit baik itu penyakit lahir maupun penyakit batin (iri, dengki,
dan lain-lain).
Bila kita telanjur melakukannya, segera bertabat dan kembalikan harta
tersebut kepada yang berhak menerimanya.
Enggan bersedekah juga menjadi faktor penghambat rezeki. Padahal, sedekah
adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah
bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu
terjurai seratus biji.
Lebih lanjut Tgk. Faisal Ali juga menyebutkan beberapa penyebab lainnya
yang bisa menghambat rezeki seperti tidur di pagi hari usai shalat subuh,
banyak tidur dari pada bekerja, tidur dalam keadaan telanjang, rumah yang kotor
dengan sarang laba-laba, makan dalam keadaan junub serta berjalan tidak sopan
di depan orang yang lebih tua.
Berikut Hal yang mengahalangi Datangnya rezeki:
1. Tidur Setelah Shubuh | Tidur di pagi setelah shalat
shubuh bisa menyebabkan fakir harta juga fakir ilmu. Karena waktu yang paling
baik untuk belajar dan bekerja adalah di pagi hari. Dengan tidak tidur di pagi
hari kita bisa memperoleh ilmu dan rizki yang banyak.
Bangun pagi daapaat mendatangkan segala kemudahan dan dapat menambah
nikmat, terutam rezeki.
Menulis dengan baik adalah termasuk kunci kunci rezeki,
menegakkan shalat dengan penuh hormat, khusuk dengan menyempurnakan yang rukun,
wajib, sunat, daan disiplin moral (adab)nya.
Selain itu, tidur setelah Ashar juga tidak dianjurkan dan akan menghalangi
mudahnya rezeki yang datang kepada kita.
Banyak tidur tidak mendatangkan
manfaat bagi kesehatan manusia, orang hanya memiliki sedikit ilmu jika
pekerjaannya hanya tidur sahaja.
Selain itu di bawah ini adalah beberapa hal lainnya yang dapat menghalangi rezeki kita
2. Tidur dengan telanjang
3. Kencing telanjang
4. Makan dalam keadaan junub
5. Membiarkan makanan yang terjatuh
6. Menyapu rumah dengan sapu tangan
7. Menyapu rumah pada malam hari
8. Membiarkan sampah di dalam rumah
9. Berjalan di muka/di hadapan orangtua
10. Memanggil orangtua dengan nama keduanya
11. Membiarkan sarang laba-laba di dalam rumah
12. Meremehkan shalat
3. Kencing telanjang
4. Makan dalam keadaan junub
5. Membiarkan makanan yang terjatuh
6. Menyapu rumah dengan sapu tangan
7. Menyapu rumah pada malam hari
8. Membiarkan sampah di dalam rumah
9. Berjalan di muka/di hadapan orangtua
10. Memanggil orangtua dengan nama keduanya
11. Membiarkan sarang laba-laba di dalam rumah
12. Meremehkan shalat