Aceh di Mata Urang Sunda


Sunda memang bukan Jawa, meski berada dan mendiami pulau yang sama. Orang Sunda rata-rata tidak atau kurang berkenan disebut orang Jawa. Profesor Utju Ali Basyah, tokoh Sunda di Aceh selalu menegaskan bahwa Sunda itu bukan Jawa. Sebab di mata orang Aceh, Jawa itu penjajah! Mengapa hal ini bisa terjadi? Apakah semua orang Aceh berpendapat demikian?

Dia lahir sebagai anak lintas budaya. Lahir dari dua garis keturunan yang berbeda. Dua kebiasaan dan watak
yang berbeda. Dari ibunya, ia mewarisi sikap tegas dan pantang menyerah. Pantas dia disebut Gam Sunda, anak siapakah itu?

Penghormatan sebagai petanda honorific “Eyang Ratu” dipersembahkan kepada Pahlawan wanita Cut Nya Dien yang dipusarakan di Gunung Puyuh Kabupaten Sumedang. Para wanita Sunda yang berjiwa heroik selalu menyambangi pusara beliau dengan rasa hormat yang teramat tinggi. Apakah karena itu, pasukan dari Kodam Siliwangi bisa diterima ketika terjun ke Aceh?

Arif Ramdan tanpa sungkan menelanjangi kebiasaan ‘jelek’ orang-orang Aceh. Rahasia dari pintu-pintu peradaban Aceh yang pernah berjaya dalam lintas sejarah manusia, sedikit demi sedikit dibukanya, termasuk “Tipu-tipu Aceh” dalam lintas sejarah.

Jalan yang ditempuh Arif Ramdan untuk memahami Aceh tidak tanggung-tanggung; dia total menjadi orang Aceh. Membaca buku ini, seolah kita sedang diajak melancong ke negeri Serambi Mekkah.*

========================

4 comments for "Aceh di Mata Urang Sunda"

Tengku Datuak Thursday, 09 July, 2009 Delete Comment
Assalammualaikum...
kebetulan saya orang aceh yang lama di Bandung..
jadi saya agak mirip nih sama bang ramdan...hahhah..
saya baru beli bukunya bang..bagus kali...
saya juga tersanjung di buku itu disebutkan suku saya...ANEUK JAMEE...
pokokna ini buku..gw banget...
meunyoe ureung aceh peugah...
mantap that...
hahha...

KEEP WRITING bang....
Anonymous Saturday, 25 July, 2009 Delete Comment
Wa alaikum salam
Oke. terima kasih. sudah berkunjung ke 'rumah' saya.
waah, lama di Bandung? di mana tuh.
anak-anak juga sekarang lagi di kampuang di, Lama Inong.... hehe he heh

Salam
Unknown Sunday, 25 April, 2010 Delete Comment
Assalamu alaikum kang arif.

Tidak sengaja seperti merunut pjalanan di tatar sunda dari 98 sampe 2007.

Sosonoan abdi lamun kenging hirup di cicadas-cicendo unggal poe kurilingan nganggo sapedah onthel mun bade kuliah.

Romantisme stasiun hall-braga. Ngamen bareng anak kpj di perempatan merdeka.

Napak tilas nyari "sunda wiwitan" dr cilimus sampe ke kampung naga. Penasaran dgn adu domba barter dgn tarian saman dgn sahabat di daerah leles garut.

Mencoba cr eksistensi dgn basic pendidikan garmen jg mengantarkan aku ke daerah pasir angin, dan hidup di seputaran pasar cileungsi.

Tiasa teu urang hoyong silaturahmi? Ayeuna urang di kutaraja nibak matahuroe diloep lam laot...

Kang arif ayeuna di banda sanesh? Urang hoyong ngopi bareng.

Semoga saya bisa bertemu kang arif.

Jabat erat silaturahmi
hendra fauzi
081321950089
fb: hendrafauzi@gmail.com
Zona Rekomendasi Saturday, 18 November, 2017 Delete Comment
Keren bang Arif....